Paruh Kedua, Sejarah Berpihak Pada Stoner
Di 4 musim terakhir, Stoner telah mengantongi 12 kemenangan di mayoritas seri yang akan menyusul.
Musim 2012 MotoGP tinggal menyisakan delapan seri lagi namun kans juara dunia masih sangat terbuka
Di 4 musim terakhir, Stoner telah mengantongi 12 kemenangan di mayoritas seri yang akan menyusul.
Musim 2012 MotoGP tinggal menyisakan delapan seri lagi namun kans juara dunia masih sangat terbuka
bagi tiga pembalap teratas: andalan Yamaha Jorge Lorenzo dan duo Honda Dani Pedrosa dan Casey Stoner.
Lorenzo saat ini memuncaki klasemen terpaut 23 poin dari Pedrosa dan 32 poin dari Stoner.
Hanya saja, berkaca dari beberapa musim terakhir dan seri yang tersisa, Stoner yang di posisi ketiga justru paling berpeluang merebut keunggulan di saat terakhir jika dia tampil seperti dulu.
Di empat musim terakhir, juara dunia asal Australia itu telah mengumpulkan 12 kemenangan di mayoritas seri yang akan berlangsung nanti, termasuk Indianapolis, Brno, Misano, Aragón (sejak 2010), Motegi, Sepang, Philip Island dan Valencia.
Bandingkan dengan Lorenzo yang meraih lima kemenangan di sirkuit-sirkuit tersebut dan Pedrosa dengan empat kemenangan.
Sebagai catatan, jumlah kemenangan itu tidak mewakili cerita keseluruhan. Pedrosa misalnya, dalam rentang waktu itu bisa meraih 17 hasil podium di sirkuit-sirkuit tersebut, sedangkan Stoner dan Lorenzo berbagi skor masing-masing 15.
Artinya, meskipun Stoner tampak dominan, dua rivalnya asal Spanyol itu juga tak pernah jauh tertinggal, dan ini semakin menambah seru prospek jalannya delapan seri terakhir nanti.
Gambaran itu juga nampak setelah 10 seri berlangsung musim ini. Lorenzo tampak dominan dengan hasil paling buruk adalah finis kedua, kecuali satu seri di Assen di mana dia terjatuh karena ditabrak pembalap lain.
Faktanya, Pedrosa yang baru satu kali menang di Jerman dibandingkan lima kemenangan Lorenzo ternyata mampu menempel di urutan kedua klasemen, di atas Stoner yang sudah menang empat kali.
Pedrosa sendiri telah menegaskan yang akan keluar sebagai juara dunia adalah yang paling sedikit membuat kesalahan.
Kalau melihat sejarah, Stoner nampaknya bisa mengamankan dua kemenangan lagi karena dia selalu dominan di Aragón, Spanyol dan di Philip Island di negaranya sendiri.
Dia telah merajai sirkuit Aragón dua musim berturut-turut sedangkan di Philip Island dia tak pernah bisa dikalahkan sejak 2007. Tiga seri di mana tiga pembalap punya kans imbang karena berbagi jumlah kemenangan yang sama adalah Indianapolis, Motegi dan Valencia.
Seri terdekat di Indianapolis, AS, akan berlangsung pada 19 Agustus.~
|s:http://bit.ly/Nttzoz|
Lorenzo saat ini memuncaki klasemen terpaut 23 poin dari Pedrosa dan 32 poin dari Stoner.
Hanya saja, berkaca dari beberapa musim terakhir dan seri yang tersisa, Stoner yang di posisi ketiga justru paling berpeluang merebut keunggulan di saat terakhir jika dia tampil seperti dulu.
Di empat musim terakhir, juara dunia asal Australia itu telah mengumpulkan 12 kemenangan di mayoritas seri yang akan berlangsung nanti, termasuk Indianapolis, Brno, Misano, Aragón (sejak 2010), Motegi, Sepang, Philip Island dan Valencia.
Bandingkan dengan Lorenzo yang meraih lima kemenangan di sirkuit-sirkuit tersebut dan Pedrosa dengan empat kemenangan.
Sebagai catatan, jumlah kemenangan itu tidak mewakili cerita keseluruhan. Pedrosa misalnya, dalam rentang waktu itu bisa meraih 17 hasil podium di sirkuit-sirkuit tersebut, sedangkan Stoner dan Lorenzo berbagi skor masing-masing 15.
Artinya, meskipun Stoner tampak dominan, dua rivalnya asal Spanyol itu juga tak pernah jauh tertinggal, dan ini semakin menambah seru prospek jalannya delapan seri terakhir nanti.
Gambaran itu juga nampak setelah 10 seri berlangsung musim ini. Lorenzo tampak dominan dengan hasil paling buruk adalah finis kedua, kecuali satu seri di Assen di mana dia terjatuh karena ditabrak pembalap lain.
Faktanya, Pedrosa yang baru satu kali menang di Jerman dibandingkan lima kemenangan Lorenzo ternyata mampu menempel di urutan kedua klasemen, di atas Stoner yang sudah menang empat kali.
Pedrosa sendiri telah menegaskan yang akan keluar sebagai juara dunia adalah yang paling sedikit membuat kesalahan.
Kalau melihat sejarah, Stoner nampaknya bisa mengamankan dua kemenangan lagi karena dia selalu dominan di Aragón, Spanyol dan di Philip Island di negaranya sendiri.
Dia telah merajai sirkuit Aragón dua musim berturut-turut sedangkan di Philip Island dia tak pernah bisa dikalahkan sejak 2007. Tiga seri di mana tiga pembalap punya kans imbang karena berbagi jumlah kemenangan yang sama adalah Indianapolis, Motegi dan Valencia.
Seri terdekat di Indianapolis, AS, akan berlangsung pada 19 Agustus.~
|s:http://bit.ly/Nttzoz|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar